Selamat membaca !

"Semoga bermanfaat, anda boleh mengutip sebagian artikel di blog ini, dengan syarat wajib mencantumkan akun ini dan penulisnya sebagai sumber rujukan, terima kasih.."

Minggu, 23 Desember 2012

Friksi : Makna Logo Bengkel Baca Saddam Cahyo (Bengkel Batja Saddam Tjahjo)



Sebuah rintisan awal sederhana dari cita-cita besar yang tak berujung, sejak lama aku punya cita-cita yang dianggap kuno dan tak menarik bagi kebanyakan kawan seusia. Ditambah lagi komentar miring dengan tuduhan "tak menjual" dari beberapa orang dosen mata kuliah kewirausahaan yang aneh itu dahulu, terutama saat aku menguraikan cita-cita ini dalam tugas proposal usaha sebagai pengganti UAS yang akhirnya menggiringku kepada nilai D saat  mengulang sebanyak dua kali periode semester.

Namun, aku tidak perduli, toh doktrin enterpreunership itu sendiri soal bagaimana menjadikan hobi sebagai aktifitas harian yang mampu diolah sedemikian rupa hingga menjadi sumber pemasukan bagi kita. Satu hal yang akan selalu kutegaskan adalah, bekerja sesuai hobi, meski dengan perolehan profit yang tak seberapa, tetaplah sebuah "kerja yang seutuhnya kerja". Sebagaimana kerja merupakan manifestasi diri dari seorang manusia itu sendiri, itulah kerja yang tidak menimbulkan keterasingan alias alienasi bagi si manusia itu sendiri.

Dalam konteks ini aku bukan sedang bertutur tentang rencana usaha/bisnis, ini hanyalah bagian dari jalan hidup yang kupilih dan rencanakan, bukanlah untuk menjadi suatu mata pencaharian sumber perekonomian diri dan keluarga kelak. Hanyalah ekspresi dari rasa syukur menjadi manusia yang ditakdirkan memiliki akal sehat untuk terus menempa dirinya sebagai pembelajar agar berguna dan membawa manfaat bagi dunia sepanjang hidupnya. 

Dan inilah simbol dari cita-cita yang akan kuperjuangkan selama hidup, berikut uraian penjelasanku ;

"Bengkel Batja" : kumaknai kata "bengkel" ini dengan harapan koleksi literasi yang terkumpul selama hidup ini tidak sekedar menjadi "gudang" yang sia-sia bernuansa beku, dingin, sepi dan usang. atau ia menjadi "pasar" yang tak peduli pada kualitas maupun makna bacaannya selain judul-judul populer yang cepat dikonsumsi orang banyak untuk menumpuk profit semata. "bengkel" adalah ruang bagi proses membaca, belajar, memahami dan mempraktikan semua ilmu pengetahuan yang ada ini secara dialektis demi mendorong laju gerak peradaban manusia.

"Saddam Tjahjo" : tentu saja ini identitas diriku sendiri sebagai penggagas, namun tanpa maksud aku hendak membangun kerajaan literaturku untuk kepentingan pribadi saja atau bahkan hingga mengarah pada pengkultusan diri sendiri, terlebih jika kesan ini jadi sebuah paksaan. Jika kelak rintisan sederhana ini justru gagal atau malah kian berkembang, maka kepada sejarah serta keadaan objektif, aku pun tunduk jika identitas ini harus dihapus atau digantikan.

"Garis Batas Svastika (terbalik arah)" : kumaknai simbol svastika dengan arah terbalik melawan alur jam ini sebagai simbol gerak, yang memacu semangat pembelajar untuk melawan arus mainstream yang kian menyimpang ke arah keterpurukan, dimana manusia kebanyakan kian menjauhkan diri dari aktifitas literasi dan lembaga pendidikan maupun kajian intelektual kebanyakan pun hanya menjadi industri jasa yang sangat profit oriented serta mengingkari tugas sejatinya sebagai lembaga yang mengajarkan "kehidupan".

"Bintang Merah" : kumaknai ia sebagai simbol dari cita-cita luhur yang hendak dicapai dari upaya rintisan ini. tentang pembebasan manusia dari belenggu sistem yang bobrok dan berkuasa, tentang keadilan sosial yang menjadi mimpi universal dari setiap hati nurani manusia yang terlanjur hidup di dalam sekat lapisan sosial, tentang pencerahan yang memberi inspirasi serta menyejukkan hati dan fikiran manusia, dan berbagai mimpi indah universal lainnya demi kepentingan orang banyak.

Ini mimpi besar yang sangat mungkin kuwujudkan, tentunya dengan tambahan segala dukungan dan bantuan dari bermacam pihak, meski jutaan rintangan senantiasa datang menghalangi, namun perjuangan harus terus dilakukan sambil terus kubenahi kelemahannya dan kulengkapi kekurangannya, semoga "rintisan sederhanaku menggapai mimpi" ini kelak mampu membawa manfaat bagi gerak peradaban manusia, terutama Bangsaku, Bangsa Indonesia..  Salam Pembebasan !  :)